Kamis, 12 Juni 2014



Seks Tanpa Suami (Manstrubasi)

Seks Tanpa Suami

Paviliun tempat tinggal ku tertata apik. Ada satu kamar tidur, dapur kecil, kamar mandi dan ruang tamu. Sepi sekali rasanya hidup sendirian pada bulan-bulan pertama. Tetapi entah kenapa, aku menyukai kesendirian itu. Terlebih lagi, baru kali ini aku merasa mengurus diriku sendiri, setelah sejak lahir diurus orang lain. Bahkan semasa remaja sampai menikah pun hidupku selalu diintervensi orang lain. Kini aku bebas, dan ternyata melegakan!

Kehidupan seks ku kini muncul kembali, setelah lama tak tersentuh. Aku tak punya teman khusus pria, dan perlahan-lahan kebutuhan seks aku penuhi secara mandiri. Betul-betul lengkap rasanya kesendirian ku; tak ada suami pemberi nafkah, tak ada laki-laki pemuas dahaga birahi. Semuanya kujalankan sendiri saja.

Jika birahi ku datang, pada saat sendirian menonton televisi, aku akan menutup semua korden. Volume tivi ku besarkan, lampu aku matikan. Duduk di sofa, aku angkat kedua kaki ku, bersandar santai ke jok yang empuk. Di dalam rumah, aku tak pernah memakai pakaian dalam, dan daster longgar adalah satu-satunya pembalut tubuhku. Dengan kaki terkangkang dan mata setengah terpejam, aku menikmati tangan dan jariku sendiri.

Aku biasanya mulai dengan mengelus-elus daerah sekitar kewanitaan ku yang terasa hangat. Telapak tangaku dengan ringan menekan-nekan bagian atas, tempat bulu-bulu halus yang menghitam lebat. Pada saat seperti itu, kedua tangan ku aktif di bawah sana. Yang satu mengusap-usap bagian atas, yang lain meraba-raba bibir-bibirnya, menguak sedikit dan menyentuh-nyentuh bagian dalam yang cepat sekali menjadi basah. Dengan pangkal ibu jari, ku tekan-tekan pula klitoris ku, yang selalu tersembunyi di balik kulit kenyal. Aku sering mendesis nikmat setiap kali klitoris itu seperti tergelincir ke kiri ke kanan akibat perlakuan tanganku. Dengan cepat, rasa hangat menyebar ke seluruh tubuh ku, dan cairan-cairan cinta terasa merayap ke bawah, ke liang kewanitaan ku.

Mata ku akan terpejam, menikmati kegelian itu. Kadang-kadang aku membayangkan almarhum suami ku, tetapi akhir-akhir ini semakin sulit rasanya. Aku lebih mudah membayangkan sembarang pria, atau bintang film pujaanku, atau sama sekali seorang yang tak pernah ku temui. Seseorang yang hanya ada dalam hayal ku. Tak berapa lama, bibir kewanitaan ku terasa menebal, dan saling menguak seperti bunga yang merekah. Dengan jari tengah dari tangan yang lain, ku telusuri celah-celah kewanitaanku. Aku tidak pernah punya kuku panjang, karena selain menghalangi aku mengetik dengan cepat, juga karena aku malas merawatnya. Tanpa kuku, jari tengah ku dapat leluasa menimbulkan geli-gatal di bawah sana. Turun ke bawah, sampai mendekati lubang pelepasan ku, lalu naik lagi, melewati liang senggama yang mulai berdenyut-denyut lemah, melewati lubang air seni, terus ... naik lebih tinggi, bertemu telapak tangan ku yang lain yang masih mengusap-usap klitoris ku. Oh,.. betapa nikmat permainan yang perlahan-lahan dan sepenuhnya dalam kendali ku ini. Terkadang jauh lebih nikmat daripada dilakukan orang lain!

Lama-lama, aku tak tahan lagi. Sekaligus dua jari ku masukkan ke dalam liang kewanitaan ku. Aku memutar-mutar kedua jari itu di dalam, agar dinding-dinding kewanitaan ku mendapat sentuhan-sentuhan. Mula-mula sentuhan itu cukup ringan saja. Tetapi lalu aku mulai mengerang, karena geli-gatal semakin memenuhi seluruh tubuhku, dan rasanya ingin digaruk-diurut di bawah sana. Terutama di dinding bagian atas, tempat sebuah bagian yang sangat sensitif, entah bagian apa namanya. Bagian itu membuat tubuhku mengejang jika tersentuh jari. Ke sanalah jari tengah ku menuju, mengurut-urut dan menekan-nekan. Semakin lama semakin cepat dan keras. Aku bahkan sampai merasa perlu mengangkat pinggulku, membuat posisi duduk ku semakin terkangkang.

Pada saat seperti itu, tak ada yang bisa menghentikanku. Kalau telpon berdering, aku biarkan. Kalau pun ada yang mengetuk pintu, barangkali juga akan ku diamkan (tetapi belum pernah ada tamu pada saat seperti ini!). Mungkin gempa bumi pun tak kan mampu mengehentikanku. Tangan ku bergerak dengan cepat dan keras. Mata ku terpejam erat, mulut ku tak berhenti mengerang, karena itu aku perlu mengeraskan volume televisi.

Lalu klimaks akan datang dengan cepat, menyerbu seluruh tubuhku, berawal dari dalam liang kewanitaanku, tempat kedua jariku (kadang-kadang tiga jari) mengaduk-aduk. Tanganku yang lain tak lagi sanggup berada di atas klitoris, karena pada saat klimaks aku perlu berpegangan ke sofa, kalau tidak ingin jatuh bergelimpangan ke lantai. Klimaks ku selalu menggelora, selalu membuatku mengejang-menggelinjang hebat. Kedua kaki ku akhirnya terhempas ke lantai, menegang dan menekan seperti hendak melompat. Tubuh ku berguncang. Nafas ku memburu. Kenikmatan ku tak mudah tergambarkan kata-kata.

Lalu timbul perasaan nyaman, tetapi gatal-geli belum hilang. Maka biasanya aku langsung mematikan tivi dan pergi ke kamar tidur. Di ranjang, aku melanjutkan lagi kegiatan itu, kali ini dengan bantuan bantal guling. Kujepit erat bantal guling yang terbungkus kain halus-licin. Ku gesek-gesekan kewanitaan ku di sana, sehingga sering kali bungkus bantal harus kucuci keesokan paginya. Setelah menggesek-gesek dengan bantal guling, kembali ku masukkan jari-jari tanganku. Dengan cepat jari-jari itu membawakan pada ku klimaks yang berikutnya, yang seringkali lebih nikmat daripada yang pertama, apalagi karena ku lakukan sambil tidur, dengan kedua kaki terangkat sampai kedua lutut menyentuh payudara ku.
Baru lah kemudian aku tertidur dengan rasa letih yang nyaman. Otot-otot tubuhku terasa bagai sehabis dipijat. Seperti sehabis berolahraga, lalu dipijat seorang yang ahli. Nyaman dan damai sekali tidur ku, dengan senyum kepuasan membayang tipis di bibirku. Biasanya aku baru terbangun di pagi hari. Sendirian. Tanpa siapa pun di sisiku.
Kamar mandi adalah tempat lain yang bisa memberikan keleluasaan memenuhi hasrat birahi ku kala sendirian. Ada bak mandi dan shower yang dilengkapi extension (selang panjang) di kamar mandi ku. Sambil menyabuni tubuhku, seringkali aku berlama-lama di kedua bukit membusung di dadaku. Aku mempermainkan jari-jari ku di setiap putingku, memutar-mutar di sekitarnya, membuat bulu roma ku merinding.

Terkadang aku gemas sendiri, ku remas-remas kedua payudara ku yang dipenuhi busa sabun. Duh, enak sekali rasanya campuran rasa geli-gatal dan sedikit perih.Kalau birahi semakin memuncak, aku sambilkan pula mengusap-usap kewanitaan ku. Menggosok-gosok bagian luarnya, semakin lama semakin cepat. Busa sabun wangi segera menggunung di bagian itu, sebagian berleleran turun di kedua pahaku yang mulus, perlahan-lahan ke bawah melewati lutut ku yang agak gemetar. Gabungan rasa yang datang dari payudara dan kewanitaan ku sungguh sedap, membuat aku seperti melayang-layang, dan kedua mataku pun terpejam, kepalaku agak mendongak.

Setelah beberapa saat, aku ambil shower dari gantungannya. Tombol air kuputar maksimal, sehingga semprotan air sangat kuat memancar. Shower itu telah ku stel agar pancarannya tidak menyebar, sehingga alirannya tunggal dan kuat. Dengan semprotan itu lah aku membersihkan busa-busa di atas kewanitaan ku. Tetapi tujuan ku bukan menghapus busa itu saja. Air ku arahkan ke klitoris yang kini seperti mengintip dari tempat persembunyianya. Oh,.. nikmat sekali rasanya ketika air menerpa daging kecil yang menonjol berwarna agak kemerahan itu. Aku terpaksa menyender ke bak mandi, karena rasa geli-gatal membuat tubuh ku bergetar. Satu tangan ku pakai menguak kewanitaan ku agar klitoris terus terpampang, sementara tangan yang lain memegang shower dan mengarahkannya ke sana. Kadang-kadang, ku putar-putar shower itu agar air tidak langsung mengenai klitoris, melainkan seperti mengusap-usap pinggirannya. Duh,.. enak sekali rasanya!
Cukup lama aku merangsang bagian itu dengan air. Rasa dingin bercampur geli-gatal membuat tubuh ku membara. Aneh, memang. Bukan api yang membuat ku panas, tetapi justru dinginnya air. Pernah ku coba dengan air hangat, ternyata rasanya berbeda, agak perih dan tidak nyaman. Dengan air dingin, birahi ku justru cepat bangkit. Entah kenapa, mungkin itulah misteri alam.

Tetapi rangsangan di klitoris ku tak pernah bisa membawa klimaks. Aku selalu membutuhkan sesuatu yang dapat menyeruak ke dalam kewanitaan ku. Aku tak tahan menghadapi serbuan geli-gatal yang membuat liang kewanitaan ku seperti berdecap-decap minta diisi. Maka biasanya ku ambil botol shampo yang entah mengapa dibuat mirip kejantanan laki-laki. Apakah pabriknya sengaja, atau ini cuma kebetulan? Aku tak tahu. Yang kutahu, bentuknya bulat panjang, dengan tutup yang persis menyerupai ujung kejantanan seorang pria. Ukurannya tidak terlalu besar. Terbuat dari plastik lembut dan licin, botol itu sungguh-sungguh membuat ku tergoda.

Pertama-tama aku cuma memasukkan ujungnya yang membola. Rasanya enak sekali, menyeruak-menyerobot liang kewanitaan ku yang telah basah oleh air maupun cairan bening licin. Sambil terus mengalirkan air ke atas klitoris, aku keluar-masukkan ujung itu. Oh, aku merasakan kenikmatan luar biasa, dan kedua kaki ku pun semakin memisahkan diri. Aku tetap tersandar, dan bahkan lalu merosot turun, setengah berjongkok. Akibatnya, botol itu semakin melesak ke dalam, dan aku tersentak kaget. Bukan karena sakit, tetapi karena nikmat sekali rasanya ketika tubuh botol itu masuk setengahnya.

Aku pun semakin berani, memasuk-keluarkan benda itu semakin cepat. Kurasakan klimaks mulai datang bagai angin topan menderu-deru. Gerakan ku semakin kacau tak terkendali, dan akhirnya aku terhempas duduk di lantai dengan kaki mengangkang. Botol shampo sempat terlepas, tetapi segera kumasukkan lagi sambil tetap duduk. Sekarang tiga perempat benda itu sudah menyeruak ke dalam, membuat seluruh liang kewanitaan ku terasa geli-gatal semata. Aku mendorong-dorongnya lebih dalam, mengeluar-masukkan benda itu lebih cepat lagi. Lebih cepat lagi...... Lebih cepat lagi....... Lebih cepat lagi ...... Lalu, datanglah puncak kenikmatan itu. Tubuhku mengejang-menggeliat. Shower terlepas dari pegangan, jatuh berdenting di lantai. Tangan ku yang memegang botol bergerak sangat cepat, dan tanpa sadar aku menjerit, "Aaaaaaah...!!" ketika gelombang besar orgasme ku datang menyerbu. Aku terkapar di lantai kamar mandi, tubuh ku merosot sampai hampir terlentang. Botol shampo terlempar entah kemana. Nafasku memburu. Erangan ku tenggelam oleh suara air yang masih memancar keras dari shower.

Lama kemudian aku baru bisa bangkit dan meneruskan mandi. Itu pun kalau aku tidak tergoda untuk kembali menyemprotkan shower ke bawah sana. Tak jarang aku mengulangi lagi proses yang sama, setelah membersihkan botol shampo dengan seksama. Pernah pula aku khawatir terluka oleh benda plastik itu, sehingga aku membeli kondom di apotik dan mengenakannya ke botol itu. Belakangan aku tahu, bahwa ada alat khusus yang bernama dildo. Tetapi aku tak tahu di mana mendapatkan alat itu. Lagipula, setelah melihat gambarnya, aku merasa botol shampo dibalut kondom juga sama saja.Aku sempat berganti shampo, dan -jangan heran, ya!- aku memilih bentuk kemasan terlebih dahulu sebelum memilih isinya!

Rabu, 11 Juni 2014

Kamasutra China : Teknik Sukses Bersanggama

Rahasia Seks Negeri Tiongkok Kuno bagian 12
Hikayat gairah seks pasangan suami istri menurut tafsir ajaran kitab seks negeri Tingkok kuno Su Ni Jing (The Classis of Elemental Maid) dimulai dari menunggalnya pikiran dalam ketertarikan yang menumbuhkan buah rasa cinta yang pada akhirnya akan membawa gairah. Gairah inilah yang menumbuhkan hasrat seks. Hasrat seks yang menggebu pada strata awal ketika memasuki gerbang pintu pernikahan. Sesungguhnya seks hanya akan memiliki rasa kepuasan sejati apabila dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai dan rela melakukannya, perlu diketahui seks bukan hanya sekedar budak nafsu, namun, seks itu merupakan suatu perwujudan kasih sayang yang manunggal dan romantis dalam berhubungan suami istri.

Seks yang tidak disertai rasa cinta kasih adalah seks fisik yang setara dengan pemerkosaan dan ini merupakan pelecehan serta suatu tindakan kekejian, hal ini kebanyakan hanya memperoleh kepuasan dari penyaluran nafsu atau nampak puas secara kosmetis, pasalnya mereka hanya akan puas dalam demensi fisik dan tidak demensi psikologi, padahal dalam berhubungan seks, unsur psikologi ini berperan sangatlah penting. maka dari itu mantapkanlah cinta agar seks Anda bisa semakin mantap. Dan rasa cinta itu pun harus dilakukan secara terbuka tanpa paksaan, karena cinta dengan paksa justru akan kehilangan maknanya. Cinta.

Seperti yang diterangkan sebuah puisi cinta negeri Tiongkok kuno : Mencintai seseorang memang sangat tidak gampang, dengan sesungguh-sungguhnya mencintai seseorang lebih dari tidak gampang, maka hargailah cinta Anda bersama pasangan Anda, karena cinta yang sangat berharga tak dapat dinilai dengan harga.

Dalam kitab seks negeri bambu tirai di jelaskan, bahwa ada beberapa keluhuran yang terpenting dalam berhubungan seks hingga sukses, yakni : harus memiliki rasa cinta, tulus iklas, rasa berketurunan, nafsu positif, bertanggung jawab, setia dan sukarela. Bila hal yang di atas tak dapat dipenuhi, maka unsur keluhuran itu akan menjadi hambar atau tidak berarti lagi. Cermin berhunbungan seks akan luntur apa bila pegangan : Kesetian diracuni oleh perselingkuhan. Cinta dibagi dengan orang lain. Pengabdian dibalik dengan paksa .

Inilah sebabnya para Taoshe (pandeta) di negeri Tiongkok selalu memberikan nasehat kala seseorang yang akan menikah. Sehingga ketika bersenggama keluhuran itu akan terjamin. Salah satu nasehat yang terpopuler adalah : " Antara pria dan wanita yang melakukan hubungan seks, ibarat seorang seniman pembuat guci atau vas yang dibuatnya. Tanah liat mentah harus dipijat dengan tenaga dan gairah untuk memciptakan model kasarnya. Kemudian dihaluskan dengan tangan dan dipilin dengan halus, dan memakai air hingga basah untuk membuat bentuk yang indah. Selanjutnya harus dibakar dengan api agar bentuk guci itu menjadi sempurna. Api itu tiada lain, yaitu saat orgasme dalam bersenggama.

Dalam kitab Su Ni Jing tercatat beberapa unsur mengenai teknik sukses dalam bersenggama :

Persiapan Pria : Sebelum melakukan berhubungan seks, seseorang pria perlu serangkaian persiapan, terutama ketenangan, bergairah, kesetabilan napas, kemampuan seks, dan vitalitas seksual, jika perlu akan lebih baik mengkonsumsi obat kuat, suplement atau vitamin. Dengan demikian agar dapat melakukan hubungan seks secara optimal, dalam arti hubungan seks yang berulang.

Persiapan Wanita : Bagi wanita juga perlu ada persiapan sebelum bersenggama, yaitu mengolah tuhuh dengan pola : persiapan mental, busana yang menggairahkan, melembutkan kulit, dan menyegarkan napas. maka dengan demikian wanita akan siap bersenggama, sanggup melayani dan menikmati berbagai variasi.

Konsentrasi : Sewaktu sedang melakukan senggama harus terkonsentrasi kesana, pikiran harus santai. dan merasa bahwa Anda sedang bersama orang yang paling Anda cintai.

Inisiatif : Dalam bersenggama maka masing-masing pasangan harus mengambil inisiatif untuk merangsang terlebih dahulu, dengan demikian maka akan tercipta suatu permulaan yang romantis, pria atau pun wanita yang memulainya tidak ada masalahnya.

Setulus Hati : Pada saat bersenggama harus ada setulus hatinya rasa cinta dan gairah berjalan sesama, dan benar-benar merasa bahwa Anda sangat mencintai pasangan Anda, sebab tanpa hati yang tulus meski pun seberapa cantik pasangan Anda, namun, tetap tak berperasaan.

Ruangan dan Suasana : Ruang dan suasana hendaknya selalu diatur, dengan penataan yang benar, ranjang yang bersih. Ruangannya juga harus harus bersirkulasi udara, jangan terlalu panas, lebih baik berhawa agak dingin, jangan terlalu terang, dan berikan sedikit wewangian agar suasana lebih romantis. Ini bukanlah suatu keharusan, namun, merupakan hal yang patut diperhatikan, apabila Anda hendak sukses dalam bersenggama maka dengan ruangan yang demikian setidaknya dapat berpengaruh hingga 30%. Itulah sebabnya dalam cerita seks Tiongkok kuno, ranjang Kaisar selalu banyak persiapan pendahuluan sebelum permainan seks dilakukan.

Pose Variasi : Catatan tentang seks dari kitab negeri tirai bambu sangat mempesona, dan mereka biasanya menulis dalam berbagai tingkatan, mulai dari karya kaisar/sastrawan dengan puisi yang anggun, hingga memggambarkan berbagai pose dan variasi dalam berhubungan seks. Pose-pose dan variasi ini sangat berarti bagi mereka yang ingin sukses dalam bersenggama, diantaranya :

* "Naga Bermanin Mutiara di Langit" Posisi ini sangat umum, pria berada di atas dan wanita di bawah. Bagi pengantin baru posisi ini akan memberikan kesuksesan yang tinggi.
* "Merantai Pagar Bambu" wanita berdiri dengan kaki sedikit membuka, lelaki berdiri di depan dan mengangkat pantat wanita, sementara wanita menggamit sembari jinjit, kaki wanita di lilitkan, hingga keduanya saling merapat.
* "Menabuh Genderang di Tenggah Awan" Posisi ini menggambarkan rangsangan pemanasan, lelaki duduk dan kakinya agak menancap, namun, tidak kaku, sementara wanita bertimpuh di depannya, melakukan rangsangan di sekitar organ pria dengan elusan halus, dan tangannya memegang organ dengan lembut, lalu gesekan organ pria pada payudara seperti menabuh genderang.
* "Kodok Melompak dari Daun Teratai" Posisi wanita menungging, tangan pada pangkal kasur dan memegang secara erat, sedangkan posisi pantat agak menyudut dan bergoyang maju mundur, sementara lelaki dari belakang menahan pinggul.
* "Sepasang Bangau Bercanda di Tepi Danau" Posisi yang dilakukan, wanita merebah ditepi ranjang, kakinya menjuntai ke bawah, posisi lelaki berdiri di depan dengan kaki kiri agak lurus dan kaki kanan ditekuk, lalu melakukan penetrasi, sementara kaki wanita diangkat ke atas dalam posisi lilitan, lalu lakukan kontraksi dengan pelahan-lahan.

Maksimal : Sewaktu melakukan berhubungan seks jangan terburu nafsu, usahakan pemanasan yang lebih lama, agar dapat membawa pasangan Anda kepuncak kenikmatan, karena bila pasangan Anda belum terangsang berat, maka vagina belum cukup terlumasi justru Anda minta dimasukan, hal seperti ini akan membuat semuanya kurang maksimal.

Orgasme : agar sukses dalam berhubungan seks, maka hendaknya berusaha menciptakan orgasme bersama, sementara Anda harus pandai-pandai membawa diri, tunggu sejenak manakala pasangan Anda belum siap, namun, bila merasakan sudah tiba saatnya , maka silakan Anda untuk memenyerbu habis-habisan.